BREAKING NEWS! Pesawat Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh Di Wilayah Konflik Ukraina-Rusia
Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines, jatuh di negara Ukraini, berdekatan dengan perbatasan Rusia. Seperti yang dilansir situs The Star, Kamis (17/7/2014), pesawat MH 17 sedang terbang dari Amsterdam Belanda menuju Kuala Lumpur Malaysia mengangkut 280 penumpang dan 15 kru.
Pesawat tersebut dilaporkan terempas di daerah konflik dekat Donetsk dan sulit dijangkau oleh regu penyelamat. Sumber dari Malaysia Airlines menyebutkan, pesawat tersebut belum memasuki zona angkasa Rusia.
Menurut sumber tersebut, pesawat tersebut 'ditembak jatuh' dari ketinggian 30 ribu kaki. Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, 295 penumpang tersebut diperkirakan tewas dalam kecelakaan itu. Namun, hingga kini belum diketahui penyebab serta jumlah pasti korban akibat kecelakaan tersebut.
Saat ini, maskapai Malaysia Airlines memiliki 15 pesawat jenis Boeing 777-200. Sumber-sumber lain menyebutkan, pesawat Malaysia Airlines yang membawa ± 280 penumpang dan 15 awak kabin ditembak dengan rudal dan jatuh di daerah Ukraina. Belum ada informasi lagi tentang korban.
Twitter Malaysia Airlines menyebutkan, bahwa mereka “telah kehilangan kontak dengan MH17 dari Amsterdam. Posisi terakhir yang diketahui adalah di atas wilayah udara Ukraina. Sejumlah video amatir berhasil mengambil gambar-gambar pesawat MH17 yang jatuh. Asap hitam tampak mengepul ke udara, asap tersebut berasal dari ledakan pesawat komersial MH17 dengan jenis pesawat Boeing 777-200.
Beberapa Gambar Kecelakaan Pesawat MH17
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan kecelakaan Malaysia Airlines MH 17 diduga kuat disebabkan oleh tembakan rudal bertekanan tinggi yang dioperasikan oleh radar khusus. "Terlihat dari gambar puing-puingnya. Ini tidak mungkin ditembak dari rudal yang dioperasikan dari darat. Intensitas tekanannya sangat tinggi," kata Gerry, saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Juli 2014.
Menurut Gerry, pesawat yang ditembak dengan rudal berkekuatan tinggi akan sangat mudah hilang kendali atau oleng di udara, terutama jika rudal membuat tubuh pesawat pecah. "Mungkin rudal itu memang bukan mengejar mesin, tetapi bodi. Namun, kalau tekanan udara di dalam pesawat lebih rendah dibanding tekanan luar pasti akan tergoncang dan bisa terpecah," ujar Gerry.
Menurut Gerry, pesawat yang ditembak dengan rudal berkekuatan tinggi akan sangat mudah hilang kendali atau oleng di udara, terutama jika rudal membuat tubuh pesawat pecah. "Mungkin rudal itu memang bukan mengejar mesin, tetapi bodi. Namun, kalau tekanan udara di dalam pesawat lebih rendah dibanding tekanan luar pasti akan tergoncang dan bisa terpecah," ujar Gerry.
Dari hasil pengamatan gambar puing dan video yang diunggah di YouTube, Gerry memprediksi mesin pesawat sudah terbakar di udara. "Saya lihat pesawat sempat menukik, mesin terbakar, dan meledak di udara," ujar Gerry.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di wilayah timur Ukraina atau 4 kilometer dari perbatasan Rusia. Pemerintah Ukraina menyatakan pesawat jatuh karena ditembak. Pihak maskapai juga menyatakan tidak ada panggilan darurat terakhir yang dikirim dari tim pilot pesawat.
Pesawat terbang dari Amsterdam, Belanda, dan dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur pada Jumat pagi, pukul 06.10 waktu Malaysia. Pesawat yang meledak ini bertipe Boeing 777-200, yang dikatakan Gerry, sebagai pesawat terbaik di kelasnya. "Hanya tercatat satu hingga tiga kecelakaan dengan tipe pesawat ini. Dibanding tipe lain di kelasnya, ini tipe terbaik," kata Gerry.
Menurut data yang dirilis di situs resmi Malaysia Airlines, pesawat berisi 298 orang, terdiri atas 280 penumpang dan 15 awak pesawat. Korban berasal dari berbagai negara, yaitu 154 asal Belanda, 43 orang termasuk kru asal Malaysia, 27 penumpang asal Australia, 12 orang termasuk satu bayi asal Indonesia. Tak hanya itu, ada juga sembilan penumpang yang berasal dari Inggris, empat orang dari Jerman, empat orang asal Belgia, tiga orang asal Filipina, satu asal Kanada, dan 41 orang belum teridentifikasi.
Menurut data yang dirilis di situs resmi Malaysia Airlines, pesawat berisi 298 orang, terdiri atas 280 penumpang dan 15 awak pesawat. Korban berasal dari berbagai negara, yaitu 154 asal Belanda, 43 orang termasuk kru asal Malaysia, 27 penumpang asal Australia, 12 orang termasuk satu bayi asal Indonesia. Tak hanya itu, ada juga sembilan penumpang yang berasal dari Inggris, empat orang dari Jerman, empat orang asal Belgia, tiga orang asal Filipina, satu asal Kanada, dan 41 orang belum teridentifikasi.
Berita Berkembang